Sepp Blatter Melakukan Tindakan Asusila Pada Hope Solo
Royalbolahoki.blogspot.com, Poker Indonesia - Hope Solo mengatakan kepada sebuah surat kabar Portugis bahwa mantan Presiden FIFA Sepp Blatter secara terang-terangan telah merabah tubuhnya, kejadian peyerangan itu terjadi pada upacara penghargaan Ballon d'Or di tahun 2013.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di surat kabar Expresso, Solo mengatakan Blatter meraihnya dari belakang sesaat sebelum keduanya tampil di atas panggung pada acara penghargaan sepak bola tahunan.
Perwakilan Solo mengkonfirmasi kepada CBS News bahwa laporannya itu akurat, namun Solo tidak akan berkomentar lebih lanjut tentang masalah tersebut.
Blatter tidak bisa dihubungi setelah laporan tersebut beredar, untuk pertanyakan oleh AP tentang masalah tersebut, namun mantan kepala badan sepak bola tersebut mengatakan kepada surat kabar Guardian: "Tuduhan ini sangat menggelikan."
Solo telah mantap dengan sejumlah kontroversi di luar lapangan. Khususnya, kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berasal dari pertengkaran dengan istrinya di tahun 2014, di negara bagian Washington.
Solo berlabuh ke tim AS dalam babak final Piala Dunia Wanita 2015, yang memungkinkan hanya tiga gol dalam tujuh pertandingan dengan lima shutouts selama turnamen berlangsung.
Untuk karirnya, Solo telah membuat 202 penampilan total dengan tim nasional, dengan 153 kemenangan dan rekor internasional 102 shutouts.
Masa jabatan Solo dengan tim nasional berakhir mengikuti Olimpiade tahun lalu di Brasil, saat Amerika digulingkan oleh Swedia di perempatfinal. Setelah itu, Solo menyebut tim Swedia sebagai "pengecut" karena gaya bermain defensif mereka.
Dia diskors dari tim tak lama kemudian dan belum kembali.
Blatter diskors dari kantor dan dilarang bermain sepak bola selama enam tahun menyusul tuduhan skandal korupsi yang meluas yang terungkap pada tahun 2015. Pejabat AS dan Swiss bekerja sama dalam penyelidikan, yang sedang berlangsung, dan lebih dari 40 orang telah didakwa.
Blatter juga memiliki sejarah tentang apa yang banyak dianggap sebagai perilaku seksis terkait permainan wanita.
Pemain depan AS Alex Morgan mengatakan bahwa Blatter gagal mengetahuinya pada acara penghargaan tahunan di tahun 2012, meskipun dia adalah satu dari tiga nominasi untuk Pemain Terbaik Wanita ini.
Blatter juga terkenal berdebat pada tahun 2004 bahwa pemain bisa mendongkrak popularitas permainan wanita dengan mengenakan celana pendek yang lebih ketat.